Panggilan Keluarga dalam Suku Batak berdasarkan "Dalihan na Tolu"
Dalam masyarakat Suku Batak, penggunaan panggilan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dan diatur oleh falsafah "Dalihan na Tolu". Konsep ini mengatur seluruh sistem kekerabatan dan tata kehidupan orang Batak Toba. Panggilan anggota keluarga di Suku Batak Toba didasarkan pada tiga unsur "Dalihan na Tolu" yang meliputi hula-hula, dongan sabutuha, dan boru.
Panggilan Keluarga dalam Suku Batak
- Amang / Among / Bapa: Panggilan kepada ayah kandung.
- Inang / Inong / Omak: Panggilan kepada ibu kandung.
- Amang Tua / Bapa Tua: Panggilan terhadap saudara laki-laki yang lebih tua dari ayah, laki-laki yang semarga dengan keturunan setingkat dengan ayah, suami dari kakak perempuan ibu, dan pakde.
- Inang Tua / Nangtua / Omak Tua / Maktua: Panggilan untuk istri dari saudara laki-laki yang lebih tua dari ayah, istri dari orang semarga dengan keturunan setingat dengan ayah, kakak perempuan dari ibu, dan istri pakde.
- Amang Uda / Bapa Uda: Panggilan untuk adik laki-laki dari ayah, laki-laki semarga dengan keturunan setingkat dengan yang namun lebih muda, dan suami dari adik perempuan ibu.
- Inang Uda / Nanguda: Panggilan untuk istri dari adik laki-laki ayah, istri dari orang yang semarga dengan keturunan setingkat dengan ayah namun lebih muda, dan tante.
- Haha / Hahang / Angkang: Panggilan untuk abang kandung, sepupu, orang yang semarga dan setingkat dengan kakak laki-laki, dan istri dari kakak laki-laki.
- Anggi: Panggilan untuk adik kandung, adik sepupu, orang semarga dan setingkat dengan adik, istri dari adik, dan adik.
- Tulang: Panggilan untuk saudara laki-laki dari ibu, laki-laki semarga dengan ibu dengan keturunan setingkat, anak laki-laki dari saudara laki-laki nenek, paman dari istri, laki-laki ayah maupun ibu, kekak.
- Nantulang: Panggilan untuk istri dari paman, orang yang lebih tua untuk perempuan, istri dari cucu kakek.