Analisis Sosiologi Sastra Pada Cerita Rakyat Batu Debata Idup Di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Oleh Irna Sulastri S
Cerita terhadap Batu Debata Idup memaparkan cerita hidup dari aktifitas yang dilakukan oleh Datu Pangabang. Dalam cerita ini dikisahkan Batu Debata Idup merupakan batu yang diukir oleh Datu Pangabang untuk dijadikan sebagai tempat penyembahan masyarakat pada dulunya.
Dan batu ini juga membawa kepercayaan kepada penduduk. Dalam cerita ini menceritakan sifat Datu Pangabang yang memiliki sifat penyabar dan juga baik dan juga kisah batu ini bersifat membawa kepercayaan.
Penulis menggunakan pendekatan sosiologi dalam membahas cerita terhadap Batu Debata Idup, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Sosiologi dan sastra mempunyai hubungan yang erat karena lahir dari masyarakat dan untuk masyarakat. Sosiologi mempunyai objek dari berbagai kehidupan masyarakat yang terjadi dalam masyarakat begitu juga dengan sastra yang mempelajari masyarakat khususnya budaya.
- Tema dalam cerita terhadap Batu Debata Idup menggambarkan kisah Datu yang membuat ramuan pengobatan untuk mengobati orang sakit serta batu penyembahan untuk disembah oleh masyarakat sekitar.
- Perwatakan dalam cerita Batu Debata Idup terdiri dari beberapa tokoh yakni : Datu Pangabang, Datu Sontang Banua, Rumintang dan Togap Pangalapan.
- Latar atau setting yang terdapat pada cerita Batu Debata Idup yaitu:
a) Latar Tempat, Meliputi Desa Huta Goduk, Persawahan, Huta Godang dan Desa Simangulampe.
b) Latar Waktu, Latar waktu yang terdapat pada cerita Batu Debata Idup yaitu pada pagi hari.
- Perwatakan yang terdapat pada cerita Batu Debata Idup dari semua tokoh yaitu:
a) Datu Pangabang, Datu Pangabang merupakan tokoh dalam cerita yang memiliki watak yang ulet dan peduli.
b) Datu Sontang Banua, Datu sontang Banua merupakan tokoh dalam cerita yang memiliki watak baik dan bertanggung jawab.
c) Rumintang, Rumintang merupakan tokoh cerita yang memiliki watak baik dan rajin.
d) Togap Pangalapan, Togap pangalapan merupakan tokoh yang memiliki watak yang penurut dan juga cerdas.
- Adapun nilai-nilai sosiologi yang ada dalam cerita Batu Debata Idup yakni:
a. Sistem Kekerabatan
b. Tanggung Jawab
c. Tolong Menolong
d. Kasih Sayang
e. Pertentangan
f. Religi/Kepercayaan
g. Kesehatan
h. Sistem Pengetahuan
i. Sistem Mata Pencaharian
j. Kesenian
- Pandangan masyarakat terhadap Batu Debata Idup adalah sebuah cerita rakyat yang relevan bagi masyarakat desa Simangulampe yang dipandang dari segi pola kehidupan masyarakat pada zaman dahulunya. Hal ini dapat dilihat dari cara pandang masyarakat terhadap cerita rakyat tersebut.
Menurut masyarakat setempat, nenek moyang mereka percaya akan keajaiban yang terdapat pada Batu Debata Idup tersebut, akan tetapi masyarakat desa dewasa ini tidak lagi mempercayai hal tersebut dengan alasan telah munculnya agama kedalam
masyarakat Batak sehingga melupakan kepercayaan terhadap Batu Debata Idup tersebut.