Pustaha Laklak, Kitab Batak kuno
Teman-teman pembaca sibatakjalanjalan dapat dengan mudah mengenali Pustaha Laklak ini dari bentuk dan ciri fisiknya.
Beberapa Pustaha Laklak buatan pengrajin masa kini tentu sering penulis dan teman-teman pembaca sibatakjalanjalan lihat dijual dan dipampangkan sebagai souvenir/buah tangan, terkhusus bagi teman-teman yang sedang berkunjung ke Tanah Batak.
Selamat datang di artikel sibatakjalanjalan yang khusus kali ini akan membahas mengenai Pustaha Laklak atau Buku/Kitab Batak Kuno.
Mengapa disebut kuno ? Karena ... teman-teman harus membacanya sampai habis. HAHA.
Pustaha Laklak
Atau disebut juga Buku Batak Kuno ini disebut "Kuno" karena tulisan dan buku ini berasal dari warisan sejarah nenek-kakek moyang (atau sering disebut sebagai "ompung" dalam bahasa Batak) di masa sebelum beredar luasnya kertas sebagai media alat tulisan dan cetak informasi di dunia.
Dan peruntukan Pustaha Laklak yang memang terbuat dari kulit kayu, sangat kuat dan kokoh sebagai media penyebaran informasi pada zaman itu.
Tidak hanya bentuk fisik/ciri fisiknya saja, namun isi dan makna yang terkandung di dalam Pustaha Laklak perlu teman-teman sibatakjalanjalan ketahui juga sangat kental dengan budaya Batak di masa lampau, yang dimana ditulis dengan Aksara Batak, atau teman-teman mengenalnya sebagai Surat Batak.
Lebih Jauh tentang Laklak
Manuskrip Pustaha Laklak berisi tentang ragam informasi yang berupa tradisi Bangsa Batak di masa lalu.
Juga merupakan sebagai salah satu wujud refleksi gambaran peradaban suku Bangsa Batak yang kental dan mengandung nilai tradisional yang tinggi.
Ada pula ragam bentuk Pustaha Laklak dalam wujud informasi sastra klasik. Hal ini disebut sebagai Turi-turian.
Manuskrip Laklak ini juga sangat sering berisi informasi yang bersifat rahasia.
Dan memang, pada umumnya memuat informasi hal yang berhubungan dengan ritual, keberadaan simbol-simbol, mitos, pengobatan/haubatan, penanggalan hari baik dan hari tidak baik/parhalaan/porsili yang dimana biasanya ini dibuat oleh dukun/datu.
Pada bambu, tulang dan tanduk kerbau misalnya, sering berisi informasi yang sangat singkat dan khusus.
Contohnya teman-teman sibatakjalanjalan dapat lihat Pustaha Laklak pada bambu, sering kita akan menemui tulisan mengenai parhalaan/hari baik dan hari tidak baik, pada tulang ditemukan berisi informasi rajah/azimat, dan pada tanduk kerbau berisi informasi tulisan mengenai ilmu pengetahuan.
Pustaha Laklak asli tertua, terpanjang dan terkecil
Tahukah teman-teman pembaca sibatakjalanjalan bahwa keberadaan Pustaha Laklak tertua di dunia di buat pada tahun 1764 (dan bisa diperkirakan lebih lama lagi) disimpan pada British Library, Inggris. Dengan kode penyimpanan AD4726.
- Pustaha Laklak terpanjang dengan panjang 16 meter. Kini telah menjadi koleksi H-J-A Promes.
- Pustaha Laklak terbesar dengan ukuran 28.5 X 42,5cm dengan jumlah 56 halaman (The Greatest Pustaha).
- Pustaha Laklak terkecil dengan ukuran 5 X 6cm dengan 24 halaman.
Bangsa-bangsa Eropa tertarik mengetahui keberadaan Pustaha Laklak ini ?
Awalnya bangsa-bangsa Eropa mengetahui keberadaan Pustaha Laklak ini melalui penelitian yang dilakukan oleh Dr. H.N.Van der Tuuk pada tahun 1951 (Teygeler 1995:595).
Isi Laklak bisa berupa :
Turi-Turian
NUJUM
Membahas tentang Ramalan, Perbintangan, Hari baik dan hari tidak baik, Peruntungan dan sebagainya.
UBAT
Yang membahas mengenai obat-obatan herbal alami dan Mantra yang berisi doa-doa penyembuhan berbagai penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit psikis.
The Great Pustaha
The Great Pustaha/Dutch de Grote Pustaha/Buku sihir Batak
The Great Pustaha/Dutch de Grote Pustaha/Buku sihir Batak, bisa merupakan salah satu pustaha tertua dan terbesar keberadaannya yang pernah dibuat.
The Great Pustaha ini disimpan dalam Tropenmuseum bersama 149 pustaha lainnya. The Great Pustaha apabila didudukkan memiliki tinggi 42 sentimeter.
The Great Pustaha jika ditutup, akan tampak berbentuk seperti binatang yang berdisi diatas empat kukunya.
Bagian atas The Great Pustaha dilingkupi dengan gambaran ukiran hewan mirip ular berkepala singa.
Dan bagian bawahnya tampak seperti kuku.
Achim Sibeth seorang penulis "The Batak" berkomentar bahwa hewan dimaksudkan adalah representasi dari Naga Pandoha, seekor ular air purba yang menguasai dunia bawah.
Isi The Great Pustaha
Untuk teman-teman pembaca sibatakjalanjalan ketahui pada panel sampul The Great Pustaha terdapat halaman-halaman pustaha yang apabila dilihat seperti bentuk lipatan dengan jumlah 56 halaman yang terbuat dari kulit batang Gaharu/Aquilaria Malaccensis.
Dengan panjang 17 meter ini apabila dibuka teman-teman akan melihat tinta yang terbuat dari getah pohon yang direbus dan juga bahan lainnya.
Tusuk bambu, tanduk kerbau atau butiran daun aren digunakan sebagai alat untuk menulis.
The Great Pustaha berisi deskripsi informasi mengenai semua jenis mantra, dan mantra-mantra ini dibutuhkan oleh datu.
Contohnya adalah mantra/formula dalam The Great Pustaha untuk menghancurkan desa lain, mantra untuk menghilangkan lawan, mantra untuk menginspirasi cinta, cerita tentang penciptaan dunia dan sebagainya.
Tali rotan dipasang di kaki depan dan melalui lubang di perut The Great Pustaha , dimana tali ini digunakan untuk membawa The Great Pustaha .
Dan The Great Pustaha menjadi bukti bahwa Bangsa Batak tidak terbelakang dan merupakan bangsa yang besar. (tulisan ini akan terus dikembangkan dan ditambahi)
Demikian tulisan mengenai "Semua hal yang perlu kamu ketahui tentang Pustaha Laklak dan pelestariannya" Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat digunakan teman-teman sebagai informasi menambah wawasan dan kepekaan terhadap warisan budaya Bangsa Batak.
HORASSS.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.