40+ Foto Sejarah SIMALUNGUN, SIANTAR, PARAPAT Tempo Dulu

SibatakJalanJalan

12 Agu, 2020

Foto Sejarah Simalungun, Siantar dan Parapat

Selamat datang kembali di artikel SibatakJalanJalan yang terkhusus untuk kali ini akan membahas tempat yang sangat terkenal dengan mottonya yaitu

Habonaron Do Bona

atau dalam bahasa Indonesianya berarti “Kebenaran itu adalah pokok/dasar”.

Sebelumnya sibatakjalanjalan.com sudah membahas tempat-tempat yang ada di Kabupaten Simalungun.

Terkhusus untuk album fotonya sendiri sudah ada untuk beberapa tempat yang memang merupakan destinasi wisata yang sangat cocok dan bersejarah sampai hingga saat ini.

Seperti Album Foto Sejarah PARAPAT dan Album Foto Sejarah Siantar .

Simalungun

Untuk wilayah Simalungun sendiri, ada beberapa banyaknya jumlah etnis yang kini mendiami wilayah Simalungun.

Dan tentu kawasan ini dihuni oleh suku asli yaitu suku Batak Simalungun.

Diantara banyaknya ragam suku yang mendiami diantaranya terdapat suku Batak Toba yang berada di kawasan dekat dengan Danau Toba, di sekitaran Kabupaten Simalungun yang mendiami berikut juga suku lainnya seperti Batak Karo, Batak Pakpak, dan Batak Angkola.

Namun jangan salah ya teman-teman, di Kabupaten Simalungun akan juga sering menemukan teman-teman dari suku Jawa yang merupakan pendatang.

Suku pendatang lainnya adalah Melayu, Sunda, Minangkabau dan Tionghoa.

SibatakJalanJalan.com rasa sudah cukup untuk sebagai pembuka artikel kita kali ini. Dan jangan lupa untuk berkomentar, subscribe akun instagram-twitter-tumblr-youtube dan halaman Facebook sibatakjalanjalan.com ya teman-teman.

Foto 1, Dari kartu pos dari seorang bernama Bangun Purba, di Kantor Pusat perkebunan kopi.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900.

Foto 2, Raja Dolok dengan para pengikutnya di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 .

Foto 3, Para penenun di ‘Purba saribu’ Sumatera Utara bagian timur, diantara daerah Simalungun dan Karo .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 . Purba saribu berada di Haranggaol, Haranggaol Horison, Purba Sipinggan, Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Foto 4, Orang Eropa dengan kuda dan gerobak di jalan ‘Talun Saragih’ menuju ‘Besar Maligas’, Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1915 .

Foto 5, Salah satu lokomotif yang berada di stasiun kereta api ‘Deli Spoorweg Maatschappij’ (DSM) di Dolok Merangir, Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1922 .
Dolok Merangir merupakan salah satu nagori yang berada di Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.

Foto 6, Resort ‘Sioehan’ .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1940 . Dahulu tempat ini dikenal sebagai resort Sioehan atau Siuhan yang kini banyak berdiri hotel dan tempat peristirahatan di sisi jalannya, apabila teman-teman sibatakjalanjalan berada di jalan lintas menuju Medan dan sebaliknya.

Foto 7, Para wanita di sebuah perkampungan di Simalungun yang sedang bertenun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1918 . Berada di daerah Sumatera Utara bagian timur, atau kini dikenal sebagai daerah Simalungun, Negeri Batak/Batak-country .

Foto 8, ‘Toean Poerba’, Tuan Purba .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1919 . Seorang yang sangat memiliki kuasa sebagai pengatur/pemerintah dari daerah Batak Timur, atau Sumatera Utara bagian Timur.

Foto 9, Bakal (jalan kerbau) dari Timur – desa Kinalang, Bataklands/Tanah Batak .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1917 .
Penulis sibatakjalanjalan.com tidak tahu pastinya tempat yang dimaksudkan sebagai Bakal atau diistilahkan dahulu sebagai jalan kerbau. Dan mungkin daerah yang dimaksud kini merupakan selah satu nagori yang ada di Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Dan Kinalang atau Hinalang merupakan salah satu daerah yang berada di Kecamatan Purba, Simalungun.

Foto 10, Desa karo Tiinoer ‘Paribuan’, di kaki gunung Singgalang, Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1917 . Mungkin yang dimaksud adalah daerah Karo yang berada di sebelah timur di Paribuan, yang merupakan salah satu kecamatan di Dolok Silau, Kabupaten Simalungun. Silahkan dikoreksi oleh para pembaca sekalian, Terimakasih.

Foto 11, Salah satu rumah yang memiliki kandang kuda di ‘Dolok Paribuan’ .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1917 . Dolok Paribuan merupakan salah satu kecamatan di Dolok Silau, Kabupaten Simalungun.

dataran tinggi tufa si pinggan dan pintu bosi

Foto 12, Di dataran tinggi tufa, terjadinya erosi yang membentuk celah seperti selokan antara Si Pinggan dan Pintu Bosi dengan sawah .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1917 .
Tufa/Tuf/Tuff adalah jenis batu putih dari batuan piroklastik yang mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi.

Foto 13, Sapo di ‘Singa Manik’, Bataklands .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1917 .

Foto 14, Menunggangi kerbau di Bataklands. .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1920-1922 .

Foto 15, Kegiatan upacara dengan pejabat dari Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1934 .

Foto 16, Gerbang masuk di ‘Rawa Bening’ dekat ‘Perdagangan’, di Simalungun daerah Sumatera Utara bagian timur .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1934-1937 .

Foto 17, Kepala suku Batak sekitar bersama dengan pengiringnya di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1935 .

Foto 18, Tuan ‘Ragaim’, Raja ‘Dolok Silau’ bersama rombongannya di daerah Sumatera Utara bagian timur .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1935 .

Foto 19, Tuan Rahalim, ‘Raja Purba’ dari Sumatera Utara bagian timur .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1935 .

Foto 20, Raja Batak di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1935 .

Foto 21, Tuan ‘Anggi Dolog’ di Bataklands .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1937-1941 .

Foto 22, Upacara ‘Tortor Badjoet’ oleh Tuan ‘Anggi Dolog’ .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1937-1941 .

Foto 23, Raja ‘Dolog Silou’ memainkan Sarunei di Bataklands.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1937-1941 .

Foto 24, Tuan ‘Anggi Dolok’ bersama dengan keluarganya di Simalungun-Bataklands .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1937-1941 .

Foto 25, Tuan Sidamanik di Bataklands .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1937-1941 .

Foto 26, Sebuah patung yang dilindungi di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1938 .

Foto 27, Bebatuan yang menyerupai bentuk seekor gajah di Simalungun, yang kini tepatnya dikenal sebagai Parapat .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1938 .

empat patung saat upacara pemujaan di simalungun

Foto 28, Empat patung yang digunakan saat upacara pemujaan di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1938 .

Foto 29, Seorang pria dewasa disisi sebuah makam di ‘Marija Panei’, Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1938 .
Bagi penulis sibatakjalanjalan.com tempat ini sedikit membingungkan untuk menentukan lokasinya saat ini, namun mungkin teman-teman sibatakjalanjalan punya informasi mengenai tempat dalam foto ? .

Untuk hipotesis penulis, mungkin saja tempat yang dimaksud merupakan Maria Bandar di Pematang Bandar, Simalungun dimana di sebuah destinasi wisata di Umbul Maria Banda diketahui sebagai salah satu tempat pemandian Raja di Simalungun.

Bagi teman-teman yang memiliki informasi atau ingin berdiskusi silahkan sematkan komentar di bawah. Terimakasih.

Foto 30, Makam dari batu yang berisi tulang-belulang dari ‘Tuan Doriandjim’ di ‘Nagori Dolog’, Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1938 .

Foto 31, Pidato ‘J Jongejans’ pada pelantikan ‘A I Spits’ .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1938 . Dihadiri oleh para sultan, Raja dan pemerintah daerah pada saat pidato ‘J Jongejans’ pada pelantikan ‘A I Spits’ sebagai gubernur Sumatera. Adapun sultan yang dimaksud adalah Sultan Asahan, Serdang, Siak dan mungkin para Raja, yakni Raja Siantar dan Raja Purba menghadiri acara tersebut.

Foto 32, Tempat tinggal dari Faun di sebuah dinding di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1939 . Faun atau dalam mitologi Yunani disebut sebagai Satir. Atau sejenis makhluk yang tinggal di pegunungan, hutan-hutan dan memiliki hubungan dengan cerita dewa-dewa dan biasanya makhluk ini berjenis kelamin pria.

Foto 33, Para penari Batak Karo di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1939 .

Foto 34, Makam semen dari seorang wanita penting bernama ‘Puang Bolon’ dari seorang ‘Raja Panei’ di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1939 .

Foto 35, Tuan ‘Anggi Dolok’ mempertunjukkan tarian Simalungun-Bataklands .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1937-1941 .

Foto 36, Potret dari seorang wanita Batak Simalungun dengan anting ‘ulang aling’ .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1945-1955 .

Foto 37, Sebuah jembatan di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi . Dapatkah teman-teman mengonfirmasi bahwa ini benar jembatan Hutailing yang menuju arah Merek Raya ? Terimakasih.

Foto 38, Para pemimpin di Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi ..

Foto 39, Pemujaan terhadap kepercayaan setempat di ‘Dolok Silau’ Simalungun.
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .

Foto 40, Panghulu ‘Sialang Bula’ seorang Batak Simalungun .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1890-1894 .

Demikian artikel sibatakjalanjalan.com kali ini tentang 40+ Foto Sejarah SIMALUNGUN Tempo Dulu, subscribe akun instagram-twitter-tumblr-youtube dan halaman Facebook sibatakjalanjalan.com ya teman-teman.

HORASSS...!!!

Batak Karo Batak Mandailing Batak Pakpak Batak Simalungun Batak Toba Kabupaten Karo Parapat Pematangsiantar Sejarah Sejarah Batak Simalungun Tanah Batak

SibatakJalanJalan

Saya seorang penulis yang bisa memberikan informasi akurat dan mudah dipahami. Saya tertarik mempromosikan budaya dan kultur suku Bangsa Batak dengan teknologi supaya anak cucu kita di masa depan bisa mengenalinya. Saat menulis, saya selalu berusaha menyampaikan informasi dengan jelas agar mudah dimengerti oleh pembaca. Saya terus berlatih menulis untuk memberikan manfaat yang lebih banyak bagi pembaca dan masyarakat luas.