40+ Foto Sejarah SIDIKALANG Penghasil Kopi, DAIRI Tempo Dulu
Foto Sejarah Sidikalang Tempo Dulu
Oh iya sebelumnya sibatakjalanjalan.com juga pernah membahas tempat ini.
Dalam artikel SIDIKALANG KOTA KOPI .
Yaps sesuai judul dan kalimat pembuka, tentunya kita akan membahas tentang Sidikalang.
Namun kali ini bukan tentang kopi lagi. Meski berbeda, akan tetap menarik dan menyenangkan tentunya.
Bangunan rumah sakit di kamp Militer di Sidikalang |
Foto 1, Bangunan
rumah sakit di kamp Militer di Sidikalang
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1890-1960.
Gedung Bangunan Militer di Sidikalang |
Foto 2, Gedung
Bangunan Militer di Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1890-1960.
Foto 3, Rumah di
sekitaran areal kamp Militer di jalan raya Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1890-1960.
Foto 4, Perumahan di
kamp Militer Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1890-1960.
Foto 5, Dua orang
pria pekerja dan seorang wanita duduk di kursi di sebuah taman di Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1890-1960.
Foto 6, Rumah Korong
di sebuah kampung di Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1904.
Penulis SibatakJalanJalan.com tidak tahu pasti mengapa dalam deskripsi disebutkan sebagai “Rumah Korong” atau Roemah Korong .
Asumsi sementara bahwa tempat ini digunakan sebagai tempat penyimpanan atau gudang sehingga berkonotasi “Korong/Kurung” . Namun rumah adat ini sangat tampak bagus dan baik yang juga memiliki desain dari Rumah Adat Pakpak/Jerro .
Foto 7, Sebuah rumah
di Batang Beruh.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1905.
Batang Beruh merupakan salah satu kelurahan yang berada di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara saat ini.
Foto 8, Para
pemimpin-pemimpin yang berada di sekitaran Danau Toba.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1906. Berdiri dari sebelah kiri, seorang penerjemah Batak Toba beragama
Kristen.
Berdiri kedua sebelah kiri merupakan kepala/pemimpin utama di Sidikalang dan pria dewasa yang duduk di tengah dengan kemeja putih merupakan Pangulu/Pangoeloe dari Pangkatan, yang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara .
Foto ini diambil di daerah Pegagan . Pegagan merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara saat ini. Disebut juga sebagai Pegagan Hilir .
Foto 9, Bentuk jalan
antara Sialalahi dan Sidikalang .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1907 .
Foto 10, Perumahan
masyarakat sipil di Sidikalang .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1907 .
Foto 11, Rumah
masyarakat setempat.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun
1907 .
Foto 12, Pasar di
sebuah desa dekat dengan Sidikalang, Dairi.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1907 .
Foto 13, Jembatan
besi diatas sungai “Lae Renun” yang berada di jalan antara Sidikalang dan
Silalahi.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1915. Jembatan Lae Renun atau dikenal juga sebagai Jembatan 1 PLTA
Lae Renun masih dapat teman-teman kunjungi dan nikmati perjalanan wisata di
daerah Dairi yang berada di alamat Tanjung Beringin, Sumbul, Kabupaten
Dairi, Sumatera Utara .
Untuk teman-teman pembaca SibatakJalanJalan ketahui
bahwa jembatan ini memiliki panjang lebih kurang 25 meter.
Foto 14, Para pandai
besi di Silalahi dekat Sidikalang, Dairi.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1915. Terlihat pada sisi kiri foto berbaju terang yang merupakan ‘W
Hijboom’ .
Foto 15, Jembatan
untuk penyebrangan diatas sungai Lae Renun di Tumpak Raja.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1915. Tumpak Raja merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten
Dairi saat ini.
Foto 16, Di Pasanggrahan,
Hutapinang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1915. Hutapinang kini berada di Manalu, Kecamatan Pakkat,
Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Dan pasanggarahan merupakan rumah peristirahatan atau dikenal juga sebagai penginapan yang biasanya dimiliki oleh pemerintah setempat.
Foto 17, Lumbung
padi/Sopo di Baturedan.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1917. Teman-teman SibatakJalanJalan dapat menemukan “Baturedan” ini
di alamat Baturedan, Kuta Buluh, Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara.
Foto 18, Desa Lau
Mil.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1917. Lau Mil kini merupakan desa yang berada di Tigalingga,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 19, Wanita Batak
Karo di Hutapinang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1917. Hutapinang kini berada di Manalu, Kecamatan Pakkat,
Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara .
Foto 20, Sungai Lae
Renun di Bakal .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1917. Bakal yang dimaksud kini merupakan desa yang dapat teman-teman
pembaca kunjungi berada di Bakal Julu, Kecamatan Siempat Nempu Hulu,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 21, Para
keluarga-keluarga Belanda, Keluarga ‘Rahder’, ‘Van Ginkel’, dan ‘Pesman’ di
Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1918.
Dari kiri foto lalu kekanan secara berurut : Mr JD Rahder, Mrs J W Rahder-van Troostenburg de Bruijn, Mrs Van Ginkel, Mr Van Ginkel, Mr J Pesman, Mr Tulp, Mrs Oesman. Anak-anak mereka yaitu : R J A (Hetty), J C J (Zus) Rahder, anak perempuan Pesman, Jaap Pesman dan putri dari Van Ginkels.
Foto 22, Para
keluarga-keluarga Belanda, Keluarga ‘Rahder’, ‘Van Ginkel’, dan ‘Pesman’ di
Sidikalang 2.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1918.
Foto 23, Barak dari
Detasemen Militer di Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1930-1942.
Foto 24, Bus dari
Sidikalang menuju Medan.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1936.
Foto 25, Jembatan
yang berada di atas Lae Renun di Sidikalang.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1943.
Foto 26, Suatu ukiran
yang merupakan bagian dari Aula Dewan di Tungtung Batu.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Tungtung Batu merupakan salah satu desa yang dapat teman-teman
sibatakjalanjalan.com kunjungi berada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 27, Suatu ukiran
yang merupakan bagian dari Aula Dewan di Tungtung Batu 2.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Tungtung Batu merupakan salah satu desa yang dapat teman-teman
sibatakjalanjalan.com kunjungi berada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 28, Bagian dari Gedung
Aula Dewan di Tungtung Batu 3.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Tungtung Batu merupakan salah satu desa yang dapat teman-teman
sibatakjalanjalan.com kunjungi berada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 29, Bagian dari Gedung
Aula Dewan di Tungtung Batu 4.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Tungtung Batu merupakan salah satu desa yang dapat teman-teman
sibatakjalanjalan.com kunjungi berada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 30, Bagian dari Gedung
Aula Dewan di Tungtung Batu 5.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Tungtung Batu merupakan salah satu desa yang dapat teman-teman
sibatakjalanjalan.com kunjungi berada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Foto 31, Batu dengan
tulisan di Sumbul.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Sumbul merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten
Dairi saat ini.
Foto 32, Batu dengan
tulisan di Sumbul 2.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1945. Sumbul merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten
Dairi saat ini.
Foto 33, Jembatan
diatas Lae Renun.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1948. Untuk teman-teman
pembaca SibatakJalanJalan.Com ketahui bahwa kisah jembatan ini cukup panjang.
Bermula saat Pasukan Republik menghancurkan sebagai pemutus akses Belanda kala itu kemudian dibangun kembali oleh sebuah perusahaan bernama Genie Company/Perusahaan Genie atas dasar perintah pasukan Belanda yang pada saat baru tiba di daerah Sidikalang.
Pada awal pembangunan jembatan ini memiliki panjang 65(enam puluh lima) meter dan ketinggian dari jurang adalah 45 (empat puluh lima) meter.
Foto 34, Jembatan
diatas Lae Renun 2.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1948. Salah seorang yang
berdiri diatas jembatan tersebut adalah J W H Koeter. Untuk
teman-teman pembaca SibatakJalanJalan.com ketahui bahwa kisah jembatan ini
cukup panjang.
Bermula saat Pasukan Republik menghancurkan sebagai pemutus akses Belanda kala itu kemudian dibangun kembali oleh sebuah perusahaan bernama Genie Company/Perusahaan Genie atas dasar perintah pasukan Belanda yang pada saat baru tiba di daerah Sidikalang.
Pada awal pembangunan jembatan ini memiliki panjang 65(enam puluh lima) meter
dan ketinggian dari jurang adalah 45 (empat puluh lima) meter.
Foto 35, Papan
publikasi Mestika dan sekumpulan orang Batak Toba yang selalu memiliki minat
untuk membaca.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949.
Foto 36, Dari sebuah
rumah di Sidikalang, ditemukan sebuah bendera berlambang komunis dengan palu
dan sabit.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949.
Foto 37, Anggota
delegasi di Konferensi Dairilanden (Sidikalang).
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949. Acara konferensi ini dilakukan tepat tanggal 11 Maret 1949.
Dengan anggota delegasi yang dihadiri dari Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara dan
tentu Sibolga.
Foto 38, Anggota
delegasi di Konferensi Dairilanden (Sidikalang) 2.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949. Acara konferensi ini dilakukan tepat tanggal 11 Maret 1949.
Dengan anggota delegasi yang dihadiri dari Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara dan tentu Sibolga. Untuk pembaca sibatakjalanjalan.com ketahui bahwa pimpin delegasi dari Tapanuli Utara adalah oleh Bapak E. Siagian.
Foto 39, Anggota
delegasi di Konferensi Dairilanden (Sidikalang) 3.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949. Acara konferensi ini dilakukan tepat tanggal 11 Maret 1949.
Dengan anggota delegasi yang dihadiri dari Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara dan tentu Sibolga. Untuk pembaca sibatakjalanjalan.com ketahui bahwa pimpin delegasi dari Tapanuli Selatan adalah oleh Bapak A Sjoekoer Saripada.
Foto 40, Anggota
delegasi di Konferensi Dairilanden (Sidikalang) 4.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949. Acara konferensi ini dilakukan tepat tanggal 11 Maret 1949.
Tampak pada foto pejabat administratif Tapanuli bernama Mr. Heckman yang sedang
menjelaskan kepada peserta konferensi mengenai perkembangan politik di wilayah
federal.
Foto 41, Anggota
delegasi di Konferensi Dairilanden (Sidikalang) 5.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949. Acara konferensi ini dilakukan tepat tanggal 11 Maret 1949.
Komandan 4-2 RI, Letnan Kolonel ‘Kroes’
memberikan pidato dimana ia mengatakan bahwa “.. pendudukan Tapanuli oleh pasukan Belanda bersifat sementara.”
Dan pada barisan depan disamping Letnan Kolonel ‘Kroes’, adalah ‘I Tampubolon’, ‘E Nasution’ Wakil Pemimpin2
dan ‘St Mulia Raja’.
Foto 42, Anggota
delegasi di Konferensi Dairilanden (Sidikalang) 6.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar
tahun 1949. Acara konferensi ini dilakukan tepat tanggal 11 Maret 1949. Di
foto pada posisi tengah dari kiri ke kanan, yaitu : ‘R L Tobing‘ sebagai Sekertaris 1, ‘R B Sinambela’ sebagai Pemimpin pertama, ‘A Abbas’ sebagai Pemimpin, Wakil pemimpin ke-2 E Nasution dan E Ananda sebagai sekertaris ke-2.
Foto 43, Sumber air
minum.
Deskripsi : Foto ini diambil dengan
tahun yang belum terkonfirmasi.
Artikel yg bermanfaat.
Namun alangkah lebih baiknya jika sumber foto juga ditambahkan.
thank you.