Sejarah pendudukan JEPANG di INDONESIA . 10 Dampak Positif dan Negatif pendudukan JEPANG
Sejarah Jepang Di Indonesia Dan Dampak Positif-Negatif Pendudukan Jepang
Kembali lagi bersama sibatakjalanjalan.com dan salam kepada teman pembaca semua. SibatakJalanJalan kali ini ingin membahas pendudukan Jepang Indonesia yang dimana wilayah Batak juga menjadi salah satu bagian dari masa-masa sulit dan tak terlupakan bagi bangsa ini.
Namun selepas dari semua itu, teman-teman semua harus sudah selesai dengan hal ini ya, karena Perang Dunia ke-2 telah berakhir dan Jepang maupun Indonesia kini merupakan negara yang saling memiliki hubungan diplomatis dan sosial-budaya yang baik satu dengan yang lain.
Sejarah Pendudukan Jepang dan LatarBelakang Jepang
Ada baiknya penulis sibatakjalanjalan menceritakan tentang latar belakang dan cerita sejarah mengapa Jepang atau negara Jepang memiliki ambisi untuk menduduki negara lain bahkan kepada negara yang telah diduduki oleh negara lain sebelumnya.1. Oktober,
1941. Dimana Jenderal Hideki Tojo
yang menggantikan Konoe Fumimaro
sebagai Perdana Menteri Jepang pada saat itu.
Dan pada saat ini juga
pemerintah Jepang melihat bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda
merupakan pesaing yang harus dihadapi untuk menguasai Sumber Daya Alam (SDA) di Asia Tenggara.
2. Seorang
Panglima Angkatan Laut Jepang yang berani, Admiral
Isoroku Yamamoto mengerahkan seluruh tenaga dan potensi yang dimiliki untuk
melakukan strategi perang yang benar-benar menggemparkan dunia.
Seluruh potensi
yang dimiliki pemerintah Jepang kala itu dikerahkan untuk melakukan strategi
perang yang dimaksudkan, dimana mencakup 6 kapal induk yang termasuk didalamnya
merupakan pengangkut pesawat tempur, 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat,
20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak,
65 kapal selam dan 2.274 pesawat tempur.
Apa yang dilihat oleh pemerintah Jepang dari Indonesia merupakan Sumber Daya Alam yang melimpah.
Dalam pemetaannya bahwa Pulau Jawa dirancang sebagai pusa penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara dan Pulau Sumatera sebagai sumber bahan bakar minyak utama.
- Tentu pendudukan Jepang memberi keleluasaan hak dan kewajiban bagi masyarakat suatu negara yang didudukinya.
- Seperti halnya juga Belanda saat pendudukannya, beberapa kebijakan Belanda dahulu ada yang dihapus, digantikan atau dibuatnya kebijakan-kebijakan baru oleh Jepang.
- Beberapa diantaranya memberi dampak positif dan negatif, walau tak jarang kebijakan-kebijakan tersebut menjadi ‘sangat berat’. Hal ini pula yang membuat pendudukan Jepang di Indonesia, dimana dimulai dari tahun 1942-1945 sangat membekas diingatan.
Dampak Positif Selama Pendudukan Jepang di Indonesia
- Jepang memperbolehkan dan masyarakat berhak memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi nasional, hal inilah yang juga mengukuhkan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional.
- Jepang mendukung semangat anti Belanda, yang memberi alasan Jepang mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Salah satunya merubah nama Batavia menjadi Jakarta.
- Cara Jepang yang lihai dalam mendekati pemimpin Indonesia, Soekarno. Harapannya agar Soekarno mau memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan yang dilakukan oleh Jepang mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberi mereka kesempatan untuk memimpin rakyatnya.
- 4. Dalam
bidang perekonomian, Jepang mendirikan Kumyai
yaitu tujuannya untuk menjadi koperasi bersama.
- 5. Jepang
mendirikan sekolah dengan jenjang SD, SMP, SLTA.
- 6. Adanya
strata masyarakat di tingkat RT (Rukun Tetangga) dalam bahasa Jepang Tonarigumi .
- 7. Diajarkannya
sistem pertanian dan bercocok tanam yang efisien, disebut juga sebagai line system .
- 8. Pembentukan
BPUPKI dan PPKI disinilah awal muncul ide Pancasila.
- 9. Melatih dan mempersenjatai para pemuda yang sebenarnya demi kepentingan Jepang untuk melawan pemerintah kolonial Belanda.
- 10. Dalam pendidikan diperkenalkan sistem Nipon-sentris juga upacara dalam sekolah.
Dampak Negatif Selama Pendudukan Jepang di Indonesia
- Dihapuskannya organisasi politik dan pranata sosial yang warisan Hindia Belanda dimana sebelumnya hal ini bermanfaat dalam kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi dan juga kesejahteraan warga.
- Diberlakukannya sistem kerja paksa yang tidak manusiawi/Romusha .
- Segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam dan minyak di himpun demi kepentingan perang Jepang. Akibatnya rakyat menjadi kelaparan.
- Krisis ekonomi yang akibat pencetakan uang secara besar-besaran oleh negara Jepang dan menyebabkan inflasi.
- Kebijakan dari kawasan mandiri/self sufficiency menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar masyarakat.
- Melakukan pelanggaran hak asasi manusia dengan tingkat yang sangat parah. Menyebar polisi khusus sebagai intelijen sebagai mata dan telinga. Menangkap, menginterogasi dan bahkan membunuh orang-orang yang dicurigai melawan Jepang.
- Pembatasan pers dan seluruh kegiatan pers dibawah pemerintah Jepang.
- Kekacauan dan situasi yang berbahaya. Terjadi perampokan, pemerkosaan dan lain sebagainya.
- Pelarangan buku-buku berbahasa asing (Belanda dan Inggris) sehingga pendidikan dan pengetahuan lebih tinggi terasa mustahil.
- Guru-guru dipekerjakan sebagai pejabat setempat sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
Sekian dari sibatakjalanjalan jelaskan tentang masa yang dikenal sebagai Pendudukan Jepang di Indonesia atau Japanese occupation of the Dutch East Indies .