95+ Foto Pulau Samosir Sejarah Batak Tempo Dulu Berwarna
Foto Sejarah Pulau Samosir Tempo Dulu
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Samosir merupakan kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir pada tanggal 18 Desember 2003 yang dimana hal ini tertuang dalam UU RI Nomor 36 Tahun 2003.Untuk Pulau Samosir sendiri perlu teman-teman SibatakJalanJalan.com ketahui merupakan sebuah pulau yang berasal dari letusan gunung vulkanik yang berada di tengah Danau Toba, Sumatera Utara.
Untuk ketinggian pulau Samosir diatas permukaan laut berkisar pada 1.000 meter.
Di Pulau Samosir ini pula teman-teman pembaca dapat menikmati ragam kebudayaan dan sejarah Budaya Batak yang kaya dan kental.
Bagi seorang yang memiliki marga dari Pulau Samosir yang terletak di Parsaoran Urat, Palipi, Kabupaten Samosir. Lantas membahas pulau ini hayalnya seperti membahas bagaimana kisah para
Oppung saya dahulu kira-kiranya. Hehehe...
Namun Pulau Samosir tidak hanya milik satu marga saja, seperti marga saya,Sinaga. Pulau Samosir adalah tempat kita semua, tempat kita kembali. Tempat kita melihat diri kita. Sebagai manusia yang utuh dan tetap ada hingga hari ini. Penulis Sibatakjalanjalan
SibatakJalanJalan.com rasa sudah cukup untuk sebagai pembuka artikel kita kali ini. Dan jangan lupa untuk berkomentar, subscribe akun instagram-twitter-tumblr-youtube dan halaman Facebook sibatakjalanjalan.com ya teman-teman.
Foto 1, Sarkofagus dengan patung tengkorak di Huta Naibaho, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1919 .
Foto 2, Beberapa orang Missionaris (Penyebar agama Kristen) dengan sekumpulan orang Batak di dekat Danau Toba . Seseorang yang berada di tengah dengan kain dililit menyilang di badan merupakan seorang Kepala Nagari (jabatan pemimpin untuk suatu daerah dalam pemerintahan Belanda saat itu) dengan nama Oppung Patik Sabungan Nadeak (dikonfirmasi oleh akun facebook Manatar Nadeak).
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1900 .
Foto 3, Foto Gereja yang berada di Nainggolan, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1925 .
Foto 4, Perumahan penduduk setempat di Hutaraja, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 .
Foto 5, Pemandangan pulau Samosir dari Danau Toba .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1890-1960 .
Foto 6, Pemandangan Gunung Pusuk Buhit, yang merupakan tempat sakral bagi masyarakat suku bangsa Batak .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1925 .
Foto 7, Seorang anak di tempat pembuatan tembikar di Samosir Timur .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1925 .
Foto 8, Seorang pria diatas bebatuan di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1930 .
Foto 9, Dua orang wanita dengan suku bangsa Batak sedang melakukan pengolahan benang yang akan digunakan sebagai bahan dasar dari kain Ulos .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 .
Foto 10, Sebuah sarkofagus Batak Toba .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 . Sarkofagus ini kemudian diketahui berada di Langat, Simanindo. Tepatnya di Makam Oppu Rosuhul Sihaloho (dikonfirmasi oleh akun facebook Edwin Turnip)
Foto 11, Seorang wanita Batak yang menggulung benang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan Ulos nantinya .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 .
Foto 12, Sebuah sudut rumah Batak atau dikenal sebagai Rumah Bolon di Hutaraja, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 .
Foto 13, Orang-orang yang berada di Danau Toba dan jaring yang diatasnya memiliki sebuah tempat untuk berjaga, lokasi foto berada di Palipi, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1900-1940 .
Foto 14, Sebuah makam/tambak yang berada di desa Situmorang, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1904 .
Foto 15, Pesisir pantai Danau Toba di Simanindo, Samosir.
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1905 . Perlu teman-teman SibatakJalanJalan ketahui kemudian bahwa Simanindo merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang memiliki ibukota kecamatannya di desa Ambarita. Ada sebuah pulau yang sudah terkenal semenjak zaman Belanda di tempat ini, bernama objek wisata Pulau Tao.
Foto 16, Satu keluarga yang sedang melakukan pengolahan kapur di sebuah desa di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1905 .
Foto 17, Lingkungan masyarakat suku bangsa Batak dahulu di Hutaraja, Samosir. Di tengah lingkungan penduduk tersebut tampak makam dari seorang Raja .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1905 .
Foto 18, Lingkungan masyarakat suku bangsa Batak dahulu di Hutaraja, Samosir. Di tengah lingkungan penduduk tersebut tampak makam dari seorang Raja 2 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1905 .
Foto 19, Beberapa orang diantaranya seorang anak di tepi pantai Danau Toba di Hutaraja dan sebuah Solu dengan latar foto Gunung Pusuk Buhit .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1905 .
Foto 20, Sebuah proses ajudikasi/musyawarah dari sebuah kasus mengenai keturunan di Urat, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1906 . Urat atau lebih lengkapnya Parsaoran Urat adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Foto 21, Raja di Samosir dahulu, tampak di tengah foto terdapat sebuah tombak. Tombak ini dikenali dengan nama “Hujur” .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1910 .
Foto 22, Lingkungan rumah masyarakat bangsa Batak dahulu .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1910 .
Foto 22, Para wanita dan beberapa anak-anak yang berada di sebuah tebing dengan air yang mengucur dari atasnya .
Foto 23, Lingkungan masyarakat suku bangsa Batak dahulu .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1916 .
Foto 24, Lingkungan masyarakat suku bangsa Batak dahulu dengan sarkofagus ditengah-tengah foto .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1925 .
Foto 25, Makam orang Batak dahulu dengan sarkofagus juga patung tengkorak diatasnya, foto berada di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1925 .
Foto 26, Beberapa orang berkebangsaan Eropa mengunjungi salah satu desa di Samosir yang dihuni oleh masyarakat Batak Toba .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1911-1919 .
Foto 27, Sebuah bangunan berbentuk rumah Bolon (rumah adat Batak) yang belum selesai pengerjaannya di Hutaraja .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1925 .
Foto 28, Beberapa orang, diantaranya orang dewasa dan anak-anak yang sedang membersihkan pakaian mereka di dekat gunung Pusuk Buhit , gunung yang dianggap sakral oleh suku bangsa Batak.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1910-1940 .
Foto 29, Seseorang yang berada di sebelah patung batu atau dikenal juga sebagai ‘Podom’ merupakan seorang Kepala Negri atau dalam masa kini dikenal sebagai Kepala Desa . Pada patung batu merupakan tempat tengkorak. Lokasi foto ini sendiri berada di Samosir tepatnya di Lumban Suhi-suhi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1911-1919 .
Foto 30, Salah satu benteng yang digunakan oleh orang Batak berada di atas puncak bukit, di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1914 .
Foto 31, Desa Simbolon, atau kini lebih dikenal dengan Desa Sigaol Simbolon, terletak di Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. Kini Desa Sigaol Simbolon merupakan salah satu destinasi wisata di Samosir.
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914 .
Foto 32, Sebuah Sarkofagus dekat dengan Danau Toba, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1918 .
Foto 33, Foto penduduk desa “Huta Raja Lumban Suhi-suhi” dengan orang Eropa di depan rumah adat suku Batak, Rumah Bolon .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1919 .
Foto 34, Saat hari pekan/pasar di Samosir, berfoto dengan penduduk dan beberapa orang Eropa .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1919 .
Foto 35, Saat pasar di Nainggolan, Samosir. Orang-orang hendak lalu lalang bepergian melintasi Danau Toba dan Gunung Pusuk Buhit .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1919 .
Foto 36, Penduduk dari Samosir berfoto bersama .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1914-1926 .
Foto 37, Rumah dengan dindingnya dibentuk dari tanah liat, berada di Palipi, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 38, Makam orang-orang Batak dahulu. Di Simbolon, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 39, Para tetua, orang-orang yang dihormati dan dituakan serta seorang berkebangsaan Eropa .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 40, Seorang wanita dan beberapa anak-anak dari Missionaris (penginjil agama Kristen) ‘Rijkhoek’, dalam foto diantaranya pula teman-teman mereka yang merupakan orang Batak. Lokasi foto berada di Nainggolan, Samosir.
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 39, Sudut dinding sebuah benteng yang berada di Desa ‘Rianiate’, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 40, Dinding celah batu masuk ke Desa Rianiate di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1915 .
Foto 41, Ompu Raja Manalu K N van Sirait .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 . Ditambahkannya K N van Sirait, dalam catatan sejarah bahwa memiliki arti Kepala Negri of Sirait. Kepala Negri merupakan sebuah jabatan resmi dalam pemerintahan Belanda masa dulu.
Foto 42, Salah satu rumah berbentuk minimalis di Nainggolan, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 43, Tepi pantai Samosir yang berada di dekat Lumban Suhi-suhi .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 .
Foto 44, Pembuatan bendungan di Aek Siluwung dekat Palipi, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 . SibatakJalanJalan belum menemukan dengan pasti dimana “Aek Siluwung” atau dalam catatan aslinya “Aek Siloewoeng” . Mungkin ada teman-teman yang dapat mengonfirmasi atau mengidentifikasi tempat pada foto ? Terimakasih .
Foto 45, Pembuatan bendungan di Aek Siluwung dekat Palipi, Samosir 2.
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1915 . SibatakJalanJalan belum menemukan dengan pasti dimana “Aek Siluwung” atau dalam catatan aslinya “Aek Siloewoeng” . Mungkin ada teman-teman yang dapat mengonfirmasi atau mengidentifikasi tempat pada foto ? Terimakasih .
Foto 46, Seorang pria tua dan beberapa anak-anak dari Nainggolan, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1915-1920 .
Foto 47, Seorang Kepala Negri dari Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1915-1920 .
Foto 48, Gereja ‘Rijnsche Zending’ di Ambarita .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1915-1923 . Ambarita atau Desa Ambarita berada di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Foto 49, Pertemuan/musyawarah dari para ‘Parbaringin’ di pasar/onan Limbong, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1915-1923 . Parbaringin merupakan seseorang yang dianggap memiliki kemampuan khusus dan dipercaya sebagai penghubung masyarakat Batak dengan Mula Jadi Na Bolon pada upacara adat, dipercaya sebagai pendeta/pemimpin upacara juga merupakan penuntun hal-hal yang akan dan harus dilakukan saat musim tanam juga musim panen.
Foto 50, Pertemuan/musyawarah dari para ‘Parbaringin’ di pasar/onan Limbong, Samosir 2 .
Deskripsi : Foto ini diambil sekitar tahun 1915-1923 . Parbaringin merupakan seseorang yang dianggap memiliki kemampuan khusus dan dipercaya sebagai penghubung masyarakat Batak dengan Mula Jadi Na Bolon pada upacara adat, dipercaya sebagai pendeta/pemimpin upacara juga merupakan penuntun hal-hal yang akan dan harus dilakukan saat musim tanam juga musim panen.
Foto 51, Raja Hutabarat .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1917 .
Foto 52, Rumah-rumah masyarakat Batak di Lumban Suhi-suhi, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1918 .
Foto 53, Pendeta Batak (Sibaso) dari Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1920 .
Foto 54, Makam batu di Sidabutar, Tomok .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1920 .
Foto 55, Sarkofagus dari Raja Batak Toba di Tomok, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1920-1954 .
Foto 56, Suatu acara seremonial (pengorbanan/penyembelihan) dalam masyarakat Batak Toba, dengan 3 (tiga) tiang/tongkat ditancapkan.
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1925 .
Foto 57, Benang dan alat yang digunakan untuk menggulung benang, digunakan sebagai bahan dasar Ulos nantinya .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1925 .
Foto 58, Proses penggulungan benang .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1925 .
Foto 59, Sarkofagus di salah satu desa dengan penduduk Batak Toba .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1930 .
Foto 60, Salah satu Gereja di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1930 .
Foto 61, Salah satu kegiatan upacara adat suku Batak Toba di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1933 . Sejenak melirik pada pola yang di bentuk diatas tanah pada foto. Mungkin ada teman-teman SibatakJalanJalan yang mengetahui jenis pola, tujuan atau maknanya ? Penulis sangat berharap ada teman-teman yang dapat mengidentifikasi atau mengonfirmasi jenis pola gambar apa itu dan tujuannya.
Foto 62, Upacara adat pesta pengorbanan suku Batak Toba, pada foto tampak seekor kerbau yang diikatkan pada pohon di tengah lingkungan masyarakat di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1933 .
Foto 63, Perayaan hari ulang tahun Ratu oleh anak-anak yang berada di stasiun misi di Desa Parmonangan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1937 .
Foto 64, Pemandangan indahnya Danau Toba .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1938 .
Foto 65, Pemandangan indahnya Danau Toba 2 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1938 .
Foto 66, Seorang pria dewasa suku Batak Toba yang sedang menggendong cangkul atau dikenal juga sebagai pacul (Patjol) .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1939 .
Foto 67, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 68, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 2 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 69, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 3 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 70, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 4 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 71, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 5 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 72, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 6 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 73, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 7 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 74, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 8 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 75, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 9 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 76, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 10 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 77, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 11 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 78, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 12 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 79, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 13 . si : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 80, Upacara kegiatan Sigale-gale dari rumah Raja, yang diikatkan dengan bambu. Dilengkapi dengan alat musik drum(tagaging), alat musik orkestra lainnya dan juga tari-tarian. Di Simanindo, Samosir 14 .
Deskripsi : Foto ini diambil pada tahun 1971 .
Foto 81, Pertemuan rapat/musyawarah para ‘Parbaringin’ untuk menentukan hari yang tepat untuk melakukan kegiatan “Horja Bius”, di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 82, Aek Sipitu Dai (atau air dengan tujuh sumber rasa) yang berada di Limbong, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 83, Upacara makan dimakam para leluhur sebelum melakukan pengerjaan sawah .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 84, Prosesi upacara adat Batak dan gambar .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi.
Foto 85, Pasar pagi di Nainggolan .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 86, Upacara makan dimakam para leluhur sebelum melakukan pengerjaan sawah 2.
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 87, Upacara makan dimakam para leluhur sebelum melakukan pengerjaan sawah Tampak dua orang sedang memanggang seekor kambing.
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 88, ‘Mangahonihoni’, suatu acara tradisi masyarakat Batak yang membawa sesajian ke kuburan para leluhur sebelum dilakukannya pengerjaan sawah (musim tanam) .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 89, ‘Mangahonihoni’, suatu acara tradisi masyarakat Batak yang membawa sesajian ke kuburan para leluhur sebelum dilakukannya pengerjaan sawah (musim tanam) 2 .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 90, ‘Martulaktulak’, sebuah kegiatan dimana dilakukan pada saat setelah dilakukannya pengerjaan sawah .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 91, Foto kepala desa Panagara di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 92, Benih padi yang didistribusikan oleh para Parbaringin dan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai penggarapan sawah.
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 93, Rumah seorang Missionaris di Ambarita .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 94, Seorang inspektur menangkap seseorang yang melakukan penyelundupan beras .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 95, Sarkofagus dari keluarga Sidabutar di Tomok, Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 96, Landfill (TPA) yang dibuat untuk membantu irigasi umum di Samosir .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Foto 97, Wanita Batak yang sedang menari Tortor dan dipandu dengan musik di lapangan .
Deskripsi : Foto ini diambil dengan tahun yang belum terkonfirmasi .
Demikian foto-foto sejarah Pulau Samosir tempo dulu dan jangan lupa untuk SHARE/BERBAGI dan SUBSCRIBE/FOLLOW/MENGIKUTI agar teman-teman mendapat informasi terbaru dari SibatakJalanJalan.com juga untuk terus berbagi informasi valid/benar tentang sejarah bangsa Batak dan melestarikannya.
Sekian..
HORASSS ...!!!
apakah mengetahui cerita/legenda tiki di padrii suku batak
Ya, anda juga boleh menambahkan referensi anda kepada kami.
Horass.